Pages

 

Selasa, 24 Januari 2012

Ketika Allah menciptakan wanita

0 komentar
Ketika Allah menciptakan wanita, DIA lembur.. Pada hari ke enam, malaikat datang dan bertanya “Mengapa begitu lama, Tuhan?”
Allah menjawab.., “Sudahkah engkau lihat, semua detail yang saya buat
untuk menciptakan mereka?? Ke dua tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yg bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan. Semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini.”
Malaikat itu takjub, “Hanya dengan dua tangan!! Tidak Mungkin!!! Dan itu model standar. Sudahlah Tuhan, cukup dulu untuk hari ini. Besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya.”
Allah pun menjawab, “Oh tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit SAYA. Oh ya, dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari.”
Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita ciptaan TUHAN itu, “Tapi Engkau membuatnya begitu lembut TUHAN??”
“Yah, SAYA membuatnya begitu lembut. Tapi engkau belum bisa membayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.”
“Dia bisa berpikir?” Tanya malaikat.
Allah menjawab, “Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegoisasi.”
Malaikat menyentuh dagunya, “TUHAN… ENGKAU buat ciptaan ini kelihatan lelah dan rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.”
“Itu bukan lelah atau rapuh, itu air mata”, koreksi Allah.
“Untuk apa?” tanya malaikat.
Allah melanjutkan, “Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, galau, cinta, sepi derita, dan kebanggaan.”
“LUAR BIASA, ENGKAU JENIUS TUHAN”, kata malaikat. “ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita ciptaan-Mu ini akan sungguh menakjubkan.”
“Iya Pasti! Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki. Dia mampu menyimpan kebahagiaan, kepedihan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit kesakitan, mampu menyanyi saat menangis sedih, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.”
Dia berkorban demi orang yang dicintainya, mampu berdiri melawan ketidakadilan. Dia tidak menolak kala melihat yang lebih baik, dia menerjunkan dirinya untuk keutuhan keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.
CINTANYA TANPA SYARAT…
Dia menangis melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa. Dia begitu bahagia mendengar kelahiran, hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian, tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka..
Hanya satu hal yang kurang dari wanita…, DIA LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA…

0 komentar:

Posting Komentar